
" Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan, dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian "
( Lukas 12 : 23 )
Suatu hari beberapa alumni Universitas California Berkeley yang sudah bekerja dan mapan dalam karier, mendatangi professor mereka yang sudah lanjut usia. Mereka membicarakan banyak hal mengenai pekerjaan mereka yang pada akhirnya masing-masing mengeluh dan protest terhadap pekerjaan dan kehidupan mereka.
Sang Professor kemudian ke dapur, dan kembali dengan seteko kopi panas dan nampan yang berisi beraneka macam cangkir. Ada yang terbuat dari kaca, kristal, melamin dan beling dan plastik. Beberapa cangkir nampak indah dan mahal, tetapi ada juga yang sangat biasa dan berbahan murah.
Setelah masing-masing mengambil cangkirnya dan menuangkan kopi. Professor itu berkata : "Perhatikan bahwa kalian semua memilih cangkir-cangkir yang bagus dan yang tertinggal kini hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik. Memilih yang terbaik adalah normal. Tetapi sebenarnya disitulah masalahnya. Ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kalian begitu terganggu. Kalian mulai melihat cangkir yang dipegang orang lain dan membandingkannya dengan cangkir yang kalian pegang. Pikiran kalian terfokus kepada cangkir, padahal yang kalian ingin nikmati bukanlah cangkirnya, melainkan kopinya."
Nikmati hidup ini dengan hati yang penuh syukur, karena yang terpenting adalah bagaiman kita menyikapi anugerah kehidupan dan mengisinya dengan hal-hal yang benar dan positif.
Sang Professor kemudian ke dapur, dan kembali dengan seteko kopi panas dan nampan yang berisi beraneka macam cangkir. Ada yang terbuat dari kaca, kristal, melamin dan beling dan plastik. Beberapa cangkir nampak indah dan mahal, tetapi ada juga yang sangat biasa dan berbahan murah.
Setelah masing-masing mengambil cangkirnya dan menuangkan kopi. Professor itu berkata : "Perhatikan bahwa kalian semua memilih cangkir-cangkir yang bagus dan yang tertinggal kini hanyalah cangkir yang murah dan tidak menarik. Memilih yang terbaik adalah normal. Tetapi sebenarnya disitulah masalahnya. Ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kalian begitu terganggu. Kalian mulai melihat cangkir yang dipegang orang lain dan membandingkannya dengan cangkir yang kalian pegang. Pikiran kalian terfokus kepada cangkir, padahal yang kalian ingin nikmati bukanlah cangkirnya, melainkan kopinya."
Nikmati hidup ini dengan hati yang penuh syukur, karena yang terpenting adalah bagaiman kita menyikapi anugerah kehidupan dan mengisinya dengan hal-hal yang benar dan positif.
( Sumber : Manna Sorgawi Juni 2008 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar