Selasa, 15 Mei 2012

Love you Mom


Dalam imaginasi ku, Yesus datang berbincang padaku di suatu sore dan seperti biasa kami berbincang begitu hangat.  Dan sore ini kami berbicara mengenai arti seorang Ibu.

Yesus : Apa arti seorang Ibu bagi Anto ?
Anto   
Wah artinya besar dan dalam sekali, seorang ibu adalah seorang penjaga, guru, penasehat dan juga seorang pembantu. Komplit deh

Yesus : Lalu bagaimana peran Mama dalam hidup mu ?
Anto :
Luar biasa, I think she is my angel…Tempat berkeluh kesah, tempat dimana anto merasa nyaman dan hangat karena cinta yang tulus dan tak bersyarat. Dan jujur  saja , anto bisa saat ini karena ada doa dan dukungan dari mama.
Doa dan restu mama sangat penting dalam menjalani hidup bagi anto

Yesus : Apa kesan yang diingat tentang mama ?
Anto :
Ehm, mama adalah seorang pekerja keras, Anto ingat waktu kecil, mama jualan baju yang dibeli di Purwokerto  dan dijual kepada tetangga, dan waktu itu dibungkus pakai taplak, dan masih banyak lagi yang dikerjakan mama demi anak2xnya.
Oh ya, satu lagi demi bisa menyekolahkan anak, perhiasan mama selalu keluar masuk pegadaian, she’s very tough, dan bangga sekali punya mama yg super woman
Saat ini peran mama sangat besar terutama saat saat anto sedang bergumul dan diproses oleh Tuhan untuk naik level. Pada saat anto mengalami beberapa titik balik dalam hidup anto, mama selalu memberikan dukungan dan doa contohnya saat anto sedang bermasalah dengan uang pinjaman saat main saham di Yogya. Tanpa peranan mama, mungkin anto akan sangat susah melewati masa masa sukar.

Yesus : Wah luar biasa ya, trus kenangan waktu kecil dengan mama ?
Anto :
Tiap malam sebelum tidur, mama bawa renungan harian dan alkitab, dan kami sama sama membacanya, walau tidak mengerti dan kadang sangat malas membaca, tapi hal itu sangat membekas. Dan anto pikir kebiasaan ini juga menanamkan nilai nilai rohani sejak dini dalam diri anto
Mama juga sangat suka lagu “Di doa ibu ku “, dan setiap kali anto merasa susah dan sedih, anto menyanyikan lagu itu, lagu itu mengingatkan anto bahwa ada seorang ibu yang selalu mendoakan anto dengan tulus tiap hari ..Yes I feel being so loved by her when I sing that song

Yesus : hebat juga ya mama kamu dalam menanamkan nilai nilai rohani, ada ngga hal-hal yang anto sesali terhadap mama ?
Anto :
Aduh Tuhan, anto jadi malu dan sangat menyesal. Pernah waktu kecil merengek rengek minta organ, trus minta parabola sampai ngamuk dan banting banting kursi.  Ampun ya Tuhan, bener bener Anto kapok

Yesus : Apa yang dibanggakan dari mama ?
Anto :
Mama selalu memberikan ruang bagi anto untuk menjalani hidup yang anto pilih, tidak pernah memaksa tapi selalu mendukung

Yesus : Apa nasehat dan pesan Mama yang anto ingat ?
Anto :
Hehehehehehehe jangan lupa beresin kamar, dan hidup disiplin, karena emang anto orangnya malas hehehehehehehehe
Ehm, anto sangat ingat saat mama meminta anto untuk pindah ke Jakarta, dan memulai kehidupan di Jakarta, saat itu mama memberikan dukungan dengan mengatakan “ tali pasti ada ujungnya, begitu juga masalah kamu, pasti nanti ada jalan keluarnya “, wow kata kata itu sangat membekas dan memberikan energy baru.
Satu lagi yang selalu mama ingatkan ke anto, kunci sukses adalah jujur, tekun dan takut akan Tuhan, dan selamanya prinsip ini akan anto ingat.
Eh ada lagi, ehm mama bilang “layanilah Tuhan, hidup mu ngga akan sia sia”, anto selalu ingat itu.

Yesus : oh Dear, that’s so sweet, do u want to say something for her ?
Anto :
I just love her so much more than words can say, semoga mama senantiasa diberkati kesehatan dan melalui hidupnya akan jadi berkat bagi banyak orang, and also I want to thank you for her love, kindness, patient and most of all thank you for being the best mom.

Happy mother’s day

Jumat, 01 Juli 2011

EXTRAORDINARY



Kata extraordinary menurut terjemahan dari oxford dictionary adalah “ beyond what

is usual, exceptional, exceeding the common measure “ . Jadi terjemahan dari extraordinary people adalah orang2x yang melakukan lebih diantara org kebanyakan. Keberadaannya tidak bisa ditutupi.
Pasti kelihatan berbeda dan kehadirannya dapat dibedakan dari orang yang sekedar biasa-biasa saja.

Dan jujur saja setiap kita pasti ingin hidup kita “lebih” dari apa yg terlihat, ingin terlihat lebih cakep, pintar, kurus, sejahtera dll. Tak heran film 2x heroic seperti Superman, Batman, Xmen dll yg menampilkan karakter super menjadi film yg menarik perhatian kita

Melihat teman2x CF COL yg menurut saya extraordinary seperti Ary, Daniel AR, Yan, Ricky S, Dony yang ada di stage relevant leadership, menulis buku dan melakukan banyak hal yang menurut saya luar biasa, dan itu semua membuat saya bangga sekaligus iri J

Satu hal yang saya percaya, ada hal yg sangat luar biasa dalam diri kita, ada begitu banyak potensi yg Tuhan taruh, bahkan jika saja kita tahu betul rencana Tuhan dalam hidup kita, saya yakin kita akan takjub dan tidak pernah terlintas dlm benak kita rencana yg Tuhan rancang dalam hidup kita. Unfortunately, God’s plan and man’s execution of the plan are often not the same.


Walking Extra Miles

Ketika Tuhan berkata , Kuduslah kamu, sebab Aku kudus ( 1 Petrus 1 : 16 ) sebenarnya Tuhan sedang mengajak kita utk hidup sesuai dengan standardNya.
Dia telah memberi teladan bagi kita semua.
Tuhan Yesus berkata : “Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh 1 mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil” (Matius 5:41)


Jangan mau hanya sekedar menjadi orang yang biasa dan rata-rata.
Kalau Tuhan yang menyuruh, berarti kita punya kemampuan atau dimampukan untuk melakukannya. Dia telah memberi teladan. Bagian kita mengikuti teladanNya.
Tuhan suka dengan orang yang memberi upaya lebih.
Saat Ia bekerja menjadi seorang tukang kayu, Ia pasti bekerja dengan walking extra miles. Nggak mungkin Tuhan menyuruh kita melakukan sesuatu yang Dia sendiri tidak lakukan.
Karena Tuhan selalu memberi lebih, bahkan nyawaNya sendiri.
Ketika mendapat perenungan ini, saya ingin menjadi orang yang extraordinary, supaya Tuhan Yesus dimuliakan. Mau belajar memberi lebih untuk Tuhan dan mengurangi bagian untuk diri sendiri.
Bukan hanya dalam pelayanan kepada Tuhan, tetapi juga pelayanan kepada manusia.

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
(Lukas 10:16)

And then how to be extraordinary people ?

Jawaban nya simple …put a little effort in everything we do,

Kopi yang diberi 1 sendok gula, tentu berbeda dengan yang kopi yang tawar
Demikian juga kopi pahit yang diberi 2 sendok gula tentu berbeda dengan kopi pahit yang hanya diberi 1 sendok gula.
Orang yang memberi 10% dari penghasilannya untuk Tuhan, tentu akan berbeda dari orang yang memberi 11%. Tambahan sebesar 1% itu membuatnya berbeda

Sifat kedagingan membuat manusia enggan memberi 'sedikit lebih' untuk Tuhan dan mengurangi bagian untuk dirinya sendiri

Mempunyai sikap ini tidak mudah lho, karena kita cenderung puas, nyaman dengan apa yg ada, dibutuhkan selalu disiplin yang tinggi utk mempunyai karakter extraordinary.

We’ve been called to a life far beyond the norm, and God has given us everything we need to live that way.

It’s time to unveil our “hero within” and become all He has planned for us to be!


God Bless You


Kamis, 20 Januari 2011

Can you Feel the love tonight ?



I heard the song by Sir Elton John in 1 of the mall tonite. Then i remember it's 1 month approaching Valentine' day. A day to remember about love...all about love...

I know most stores, malls, restaurants' decoration will be "all about love", I'll see more of pink, red, white color; love songs will be played everywhere... Florists, restaurants & gift shops will surely happy coz their sales will be double or triple...it's the exciting month people, businesses looking forward... Oohh how sweet & romantic :)

For me, I've planned what I want to do on that special day with my love one...even I'm so excited to arrange valentine dinner for my friends...expecting special gifts, flower, love letter, card, nice dinner and other things.

I wonder why the love ambience only feel so strong in February (Chinese new year, valentine) December (Christmas) & January (New Year)? Why? Do I just expect to show my love, attention, care to my love one (family, spouse, friend, colleague, etc) only 5 days (3,14,25, 30,31) out of 365 days in a year...I wonder what do I do for 360 days?

When I remember my Heavenly Father, What He did everyday was just showing, sharing love to everyone. He ain't stopped by time, location. He didn't choose to whom He'll give His love to. His love no limits, barrier and... Til this second His love is still is available for everyone even He's not physically on earth. He just so awesome able to do awesome thing in the name of love. I read "The cross is the proof of His love to us"

I guess that if I give flower, tithing, offering, involve in ministries, help people it ain't matter for Him. What He wants is for me to accept His love & most of all accept Him in my life as King, Saviour & my lover till I die.

Now my question (to myself) " what have I done to those around me - everyone -? For them who constantly show their love to me thru everything they do till now. To my parent who constantly love me despite of my stubbornness; for my brothers who always support me; my close friends who always pray, support, encourage, rebuke me; my spouse who constanly shows his love, care & attention in his own way & many other friends whom God has sent to me... what have I done????

I know I've done nothing for them. I suppose God reminds me that love is everyday routine not just occasionally. I won't promise that I'll show love better than before but I know I have to learn to love, to care more often...

I suppose I can sing any love song anytime not just on valentine day...
My prayer is that everyday will be a special day to me full of love from You, my family, friends & spouse

"Can you feel the love tonight...this is where we are..."

Note:
I dedicate this writing to a very special person who constantly pursue me & perseverance & not giving up. Love you Hun

Rabu, 19 Januari 2011

Self Control

" Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." Amsal 16:32.

Lao Tsu, filsuf Cina, pernah mengatakan, ”Menundukkan orang lain membutuhkan tenaga. Menundukkan diri kita sendiri membutuhkan kekuatan.”
Tak dapat disangkal musuh terbesar manusia adalah diri sendiri, bahkan seorang Daud yang disebut sebagai orang yang kepadanya Tuhan berkenan. Kehidupan Daud merupakan sebuah perjalanan hidup yang penuh gejolak. Seorang yang matanya indah dan parasnya elok. Penuh Keberanian. Begitu polos dalam percayanya pada Tuhan Allah. Ketrampilannya sebagai pemusik sekaligus gembala. Dengan segala kemegahannya ini, Daud tetap jatuh dalam dosa seksual. Semua berakar pada tidak adanya penguasaan diri.

Apa benar Daud tidak punya penguasaan diri? Karena ada satu peristiwa mengenai penguasaan diri yang luar biasa patut dipuji, ketika dia dikejar-kejar Saul. Peristiwa itu dapat disaksikan di 1 Samuel 24-26. Daud menolak dorongan hatinya dan dorongan anak buahnya untuk membunuh Saul ( 1 Samuel 24 - 26 ) . Padahal dia memiliki alasan dan kesempatan untuk membunuh Saul. Lagipula Saul sudah buat hidup Daud susah hanya karena iri hatinya. Daud menguasai dirinya sedemikian rupa dengan tidak membunuh Saul.

Kalau begitu apa yang terjadi pada Daud yang gagal menguasai diri dalam hal seksual di 2 Samuel 11? Situasi kehidupan Daud di kedua peristiwa itu sangat berbeda. Daud mengingat Tuhan yang mengurapi Saul, ketika dia mengalami pencobaan untuk membunuhnya. Tetapi Daud tidak mengingat Tuhan ketika dia gagal menguasai diri dalam hal seksual dan pembunuhan. Inilah titik terpenting penguasaan diri. Daud mampu menguasai diri karena dia menempatkan diri/egonya dibawah penundukan Tuhan yang mengurapi Saul

Kenyamanan bisa menjadi racun yang membius. Daud tidak mampu menguasai diri untuk memuaskan kenyamanan mata dan pikirannya ketika melihat Batsyeba. Daud menundukan dirinya dibawah kenyamanan, sehingga dia berdosa dan membayar harga yang mahal untuk kesalahannya.

Memiliki penguasaan diri bukan berarti kita pintar dalam hal self-management. Penguasaan diri adalah menundukan diri/ego kita di bawah kuasa Roh Kudus


Galatia 5 : 22 - 23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal

Senin, 20 Juli 2009

Renungan ranjang


sssssstttt ini bukan judul tentang "ranjang" yang sering dikonotasikan negatif, misal adegan ranjang,ranjang ternoda atau gairah ranjang... Tapi ini tentang 3 hari terkapar tak berdaya di ranjang karena Flu, entah varian flu apa yg aku alami, yang jelas varian flu ini bikin deg2xan seisi rumah dan keluarga besar di Cilacap yang otomatis sedikit bikin aku juga kuatir...ya kekuatiran yang sangat beralasan karena lagi epidemi Flu Babi dimana2x. Dan belum pernah aku terkena flu yang parah seperti ini. Kalau sudah begini hari 1 dan ke 2, doa ku jadi singkat dan powerfull : "Tuhan sembuhkan aku...please "

3 hari terkapar di ranjang bukan perkara yang gampang buat ku, rasanya boseeeeeeeeeen bgt terutama di hari ke 3 , karena sudah lumayan recoverynya dan otak sudah mulai diajak berpikir, mulailah timbul pikiran2x bosen dan kesel ama Flu yg merusak rencana long weekend ku.
Tapi sudah lah, kalo kata Koes Plus mah " Buat apa susah, susah itu tak ada gunannya..." hehehehehe.

Dalam hati, nurani ku menegor, sakitnya kali ini banyak karena kesalahan ku, kegemaranku utk begadang tidur sampai larut malam jadi kebiasaan ku, padahal Mbah Rhoma sudah sering bilang " Begadang jangan begadang, kalau ngga ada gunanya..." dasar bandel ya...
Belum lagi kebiasaan 2x pola makan yang kurang sehat,kurang serat dan jarang olah raga...banyak dosa ama jasmani ku, forgive me Lord

Banyak pelajaran berharga di ranjang, yg jelas, cukup sudah aku merasakan demam tinggi, ketakutan karena Flu Babi dan terkapar ngga bisa kemana2x...

Udah ah..harus tidur, masih recovery...baru 75 % neh...renungan ranjangnya masih berlanjut...
Yang jelas Thank you Jesus, this is not Swine Flu ...











Minggu, 21 Juni 2009

Lesson from forgiveness....



Mudahkah kita mengampuni seseorang yang melukai hati kita? Tentu tidak...
Akan begitu banyak kemungkinan-kemungkinan yang menimbulkan byk pertanyaaan.
Jika, dia menyesali perbuatannya yang menyakiti hati kita, dan kita berkonsolidasi, itu akan jauh lebih mudah tapi...bagaimana jika sama sekali dia tidak menyesal ? Malu dong, tambah kesel dong kita...

Memang sih, Tuhan mengajarkan kita untuk memaafkan, bahkan memaafkan sudah menjadi indentitas kewajiban kita sebagai orang kristen, istilahnya "wajib hukumnya".
Well, kalau memang memaafkan terasa sangat sulit, pasti ada alasannya mengapa Tuhan menjadikan memaafkan menjadi wajib hukumnya, betul ngga ?

Menurutku ada beberapa alasan mengapa Tuhan menjadikan memaafkan wajib hukumnya.
1. Tuhan menginginkan kita mempunyai karakterNya
Tahukah sebenarnya pun kita sungguh sangat tidak layak menerima pengampunan Nya? Seberapa kali dan seberapa sering kita menyakiti hati Nya dengan dosa-dosa kita ? Tapi tetap saja Tuhan Sang Pemaaf, masih membukakan tangannya untuk memaafkan dosa kita berulang-ulang ?
Suatu suara berbicara dalam hati ku ketika memaafkan menjadi sebuah tantangan iman, "bukankan dia yang menyakiti hati mu tidak layak mendapatkan pengampunan dari mu, tapi jika kamu memutuskan memberikannya kepada dia, kamu akan serupa dengan Ku yang memberikan karunia pengampunan kepada mu".

2. Tuhan sedang membentuk karakter kita
Terkadang Tuhan mengijinkan suatu masalah terjadi agar karakter kita terbentuk sesuai dengan rencana Nya.
Pengampunan merupakan pisau bermata dua, memberikan karunia pengampuanan kepada yg menyakiti dan justru membentuk karakter kita menjadi lebih baik lagi.
Seorang teman meberikan perspektifnya kepada ku, jika kamu tersinggung, marah dan sakit hati oleh sebuah perkataan. Cek lah dalam hati mu...tanyakan kepada Tuhan, mengapa kamu begitu tersinggung dengan issue itu.

3. Agar hidupmu merdeka dan maksimal
" Jagalah hatimu dari segala kewaspadaan karena disitulah terpancar kehidupan"
Amzal 4 : 23
Kepahitan hanya akan menjadi batu sandungan kita utk menjadi terang dan garam dunia.

Sekali lagi memaafkan tidak mudah, perlu keputusan dan kebulatan hati, tantangannya juga tidak mudah. Tapi satu hal yang jelas, kita pasti bisa dan mampu melakukannya, karena kita adalah anak2x Nya, dan kita diciptakan serupa dengan Nya yg Maha Pengampun.

GBU all





Senin, 15 Juni 2009

There are always second chance...

Seorang Pria asal White Oak, Georgia, US menyia-nyiakan istri dan anak-anaknya, dengan hidup penuh dengan dosa. Judi, mabuk dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi catatan kelam kehidupan berumahtangganya, sampai suatu hari pria ini mencuri uang istrinya dan pergi meninggalkan keluarganya untuk pergi berbisnis ke New York.

Kehidupan di New York dilewatinya dengan mabuk, seks bebas dan segala perbuatan yang siap-sia. Singkat cerita, pria ini dipenjara oleh karena terlibat hutang. Selama 3 tahun hidupnya dihabiskan di penjara. Menjelang akhir masa penahanannya, pria ini mengirim surat kepada istrinya.

Dalam surat tersebut pria ini menyatakan penyesalannya akan perbuatannya yg sia-sia dan keinginannya untuk membangun kembali keluarga yang harmonis dan bahagia. " Sayang, engkau tidak perlu menungguku. Namun jika engkau masih ingin aku kembali, ikatlah sehelai pita kuning pada pohon oak yang ada di pusat kota. Dan apabila aku lewat, dan aku tidak menemukan sehelai pita kuning, itu tidak jadi masalah. Aku tidak akan turun dari bis dan tetap meneruskan perjalananku ke Miami. Aku berjanji tidak akan menggangu kehidupan mu dan anak-anak...

Tibalah saatnya pria ini menaiki bis dengan tujuan White Oak. Pada supir bis, pria ini bercerita dan memintanya untuk berjalan perlahan ketika memasuki kota. Saat itu pria ini meneteskan air matanya tanpa henti karena dilihatnya ratusan pita kuning diikatkan pada pohon oak.

Karena terharunya, supir bis ini menelpon New York Post untuk memuat kisah ini. Dan kisah nyata inu menginspirasi sebuah lagu yang dirilis pada tahun 1973 dengan judul " Tie a yellow ribbon around the old oak tree " yang menjadikannya lagu legebdaris.

Kisah ini juga menginspirasikan sebuah gerakan " yellow ribbon project" sebuah project untuk menciptakan kesadaran kepada masyarakat dalam menerima dan memberikan kesempatan kedua bagi para residivis ( mantan narapidana ).

Seperti yang Yesus ajarkan dalam 1 Korintus 13 : 7

Ia ( Kasih ) menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.