Senin, 15 Juni 2009

There are always second chance...

Seorang Pria asal White Oak, Georgia, US menyia-nyiakan istri dan anak-anaknya, dengan hidup penuh dengan dosa. Judi, mabuk dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi catatan kelam kehidupan berumahtangganya, sampai suatu hari pria ini mencuri uang istrinya dan pergi meninggalkan keluarganya untuk pergi berbisnis ke New York.

Kehidupan di New York dilewatinya dengan mabuk, seks bebas dan segala perbuatan yang siap-sia. Singkat cerita, pria ini dipenjara oleh karena terlibat hutang. Selama 3 tahun hidupnya dihabiskan di penjara. Menjelang akhir masa penahanannya, pria ini mengirim surat kepada istrinya.

Dalam surat tersebut pria ini menyatakan penyesalannya akan perbuatannya yg sia-sia dan keinginannya untuk membangun kembali keluarga yang harmonis dan bahagia. " Sayang, engkau tidak perlu menungguku. Namun jika engkau masih ingin aku kembali, ikatlah sehelai pita kuning pada pohon oak yang ada di pusat kota. Dan apabila aku lewat, dan aku tidak menemukan sehelai pita kuning, itu tidak jadi masalah. Aku tidak akan turun dari bis dan tetap meneruskan perjalananku ke Miami. Aku berjanji tidak akan menggangu kehidupan mu dan anak-anak...

Tibalah saatnya pria ini menaiki bis dengan tujuan White Oak. Pada supir bis, pria ini bercerita dan memintanya untuk berjalan perlahan ketika memasuki kota. Saat itu pria ini meneteskan air matanya tanpa henti karena dilihatnya ratusan pita kuning diikatkan pada pohon oak.

Karena terharunya, supir bis ini menelpon New York Post untuk memuat kisah ini. Dan kisah nyata inu menginspirasi sebuah lagu yang dirilis pada tahun 1973 dengan judul " Tie a yellow ribbon around the old oak tree " yang menjadikannya lagu legebdaris.

Kisah ini juga menginspirasikan sebuah gerakan " yellow ribbon project" sebuah project untuk menciptakan kesadaran kepada masyarakat dalam menerima dan memberikan kesempatan kedua bagi para residivis ( mantan narapidana ).

Seperti yang Yesus ajarkan dalam 1 Korintus 13 : 7

Ia ( Kasih ) menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar